PUAN BERMAIN HUJAN*
Tak mungkin tawa Puan masih terang
sedang di langit awan gelap terus memekakkan loteng
yang sudah seminggu ini menciptakan sebuah simponi.
Simponi hujan Desember,
Masih saja Puan duduk di sudut jendela
memandang bulir yang berlari-lari
bulir yang saling menyatu, lalu
pecah di tepi bingkai kayu.
Bingkai kayu yang lapuk,
Lantas Puan pun ikut bermain
bersama bulir,
bersama hujan
sebab, sudah seminggu ini
darah Puan membeku menahan rindu pada orang itu.
“Keluarlah Puan. Cipratkan air hujan yang tergenang di lubang itu,
di lubang yang kita bikin seminggu lalu.”
Padang, 2014
Catatan: Puan Bermain Hujan adalah salah satu judul dari lagu Payung Teduh.
ADEGAN-ADEGAN YANG
BERANTAKAN
Darahmu menguap.
***
Langit bersih tanpa awan.
***
Partikel serupa carian merah terbang.
***
Ada gumpalan sebentuk awan tertiup lamban.
***
Aku baru saja ingin pergi ke pasar Ganting.
***
Hujan turun tepat di ubun-ubunku.
***
Ususmu terburai di aspal kering.
***
Pagi yang basah, bibir yang merona.
Emilya, aku sengaja membikin ini puisi berantakan,
sebab aku hanya ingin menikmati adegan-adegan (yang) itu bersamamu,
bersamamu yang telah lalu.
Padang, 2014
BILIK JANTUNG
Ada ruang bangkai di bilik kiri jantungmu.
Aku masuk
Aku mendengar lagu melow yang keras, terus
diulang-ulang.
Ternyata di sudut ruang ada setangkai bunga
mengayun mengiringi lagu.
Aku terlena.
Lalu kakiku dibenami lumpur merah. Lalu kelam
Ketika aku tersadar, aku sudah menjelma
darah di tubuhmu.
***
Darahmu (Aku) menggelogak. Panas
Aku tiba di kepalamu.
Mengaliri urat-urat bola matamu
hanyut kesana-kemari di
labirin benakmu.
Aku entah dimana–hanyut
di tubuhmu ke tempat
yang aku tidak tahu
namanya.
Tubuhmu semakin sempit
untuk aku,
untuk aku yang makin
menggelogak. Makin banyak.
***
Aku melihat wanita itu,
dengan perut terburai
dan tangan menggenggam
belati
terduduk di sudut kamar
mandi.
Sedang aku terus mengalir
ke arah lubang kencing
yang baunya pahit sekali.
Padang, 2014
Biodata Penulis:
Muhaimin
Nurrizqy, lahir di Padang 12 Oktober 1995.
Mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Menjadi penulis analisa film di Cinemama. Bergiat di
Labor Penulisan Kreatif (LPK).
0 comments:
Post a Comment