Laporan Oleh : Oktelia Afdal (18 November 2014)-
Meski dipandang sebagai forum yang dingin dalam kreativitas di luar islam, namun mahasiswa FSI FIB (Fakultas Ilmu Budaya), Universitas Andalas hadirkan Mozaic yang berbeda dengan sebelumnya. Sebagai ajang kreativitas untuk seluruh mahasiswa yang kaya dengan seniman.
“Salah besar jika masih ada mahasiswa beranggapan bahwa FSI adalah forum yang miskin kreativitas. Justru sebaliknya, dengan pemikiran islam, ide itu datang untuk berkreativitas” Ujar Setrio selaku panitia Mozaic.
Moment Of Zest Act In Actualizing Islamic Creativity yang disingkat dengan Mozaic, merupakan acara rutin tahunan mahasiswa FSI di Fakultas Ilmu Budaya. Mozaic tahun ini dihadirkan dalam bentuk yang berbeda dari tahun sebelumnya. Biasanya, pada acara Mozaic hanya ada bazar yang berlangsung selama beberapa hari saja di koridor. Namun pada tahun ini, Mozaic juga menghadirkan berbagai macam acara sebagai bentuk kreativitas mahasiswa.
Kegiatan ini diresmikan langsung oleh Wakil Dekan III fakultas Ilmu Budaya.
Dalam kunjungan pers, wartawan Sastra Indonesia, mendatangkan tiga orang narasumber selaku panitia Mozaic. Setrio, mahasiswa Sastra Indonesia 12 sebagai ketua panitia acara, kemudian Witri, juga mahasiswa Sastra Indonesia 12 sebagai koordinator acara dan Tito Fadli Hakim seorang mahasiswa Sastra Daerah 13 sebagai Publikasi dan Dokumentasi. Informasi yang didapatkan dari keterangan yang diberikan narasumber, bahwa Mozaic ini merupakan salah satu bentuk kegiatan kreativitas mahasiswa FSI FIB UA.
Rangkaian acara yang dipaparkan narasumber, dimulai pada tanggal 17 November 2014 yang diresmikan oleh Wakil Dekan III Dr. Anatona,M.Hum. Acara yang berlangsung selama lima hari ini, diisi dengan beberapa acara diantaranya; acara MTQ(Musabaqah Tilawatil Qur’an), Bazar yang berlangsung dari hari senin s/d Jum’at, Seminar dengan pembicara Fadland Mustika LC, yang bertempat di Medan Nan Balindung fakultas Ilmu Budaya dan Seminar kepenulisan sekaligus acara closing Mozaic.
Acara MTQ yang diadakan oleh FSI FIB UA bertujuan untuk mencari bibit MTQ dari fakultas Ilmu Budaya. Selain MTQ juga digelar acara TIMTAM (Temu Intesif Mahasiswa Tentang Islam) yang dilaksanakan pada hari kamis 20 November 2014, di Medan Nan Balindung Fakultas Ilmu Budaya.
Tidak hanya itu, FSI FIB UA juga menggelar seminar kepenulisan serta forum Annisa se-Unand dengan tema ‘Hamparan Sajadah di Belahan Dunia’ yang diadakan di ruang seminar fakultas Ilmu Budaya. Acara ini dibentuk serapi mungkin oleh para panitia untuk menyampaikan pesan bahwa akademik tanpa rohani yang baik itu tidak seimbang.
Menurut pengakuan panitia selaku narasumber, acara ini berlangsung seperti yang diharapkan. Namun kendala yang didapati hanya masalah pencarian dana. Acara ini bekerja sama dengan berbagai instansi, salah satunya Gramedia.
“Adapun tujuan Mozaic ini bagi kami ataupun mahasiswa FIB lainnya ialah untuk meningkatkan rasa cinta terhadap kegiatan yang bernilai islami, membantu mendidik karakter, akhlak mulia dan nilai kejujuran pada diri mahasiswa” Ujar Setrio.
“Disini jelas, bahwa Islam tidak hanya mengajarkan mengaji saja, namun kreativitas juga ada dalam Islam” Ujar Tito dalam jumpa pers. Banyak hal menarik yang disampaikan oleh para narasumber sekaligus closing dari Witri untuk mengajak seluruh mahasiswa FIB UA agar ikut serta dalam acara Mozaic tahun ini.
0 comments:
Post a Comment